Jumat, 12 Agustus 2016

Bahaya Keputihan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Bahaya Keputihan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya - Selama kehamilan, seorang wanita sering mengeluarkan cairan atau lendir dari liang organ kewanitaan. Oleh karena itu, banyak pula yang menganggap bahwa keputihan adalah hal yang wajar bagi wanita ketika sedang mengalami kehamilan.

Bahaya Keputihan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Tidak semua cairan yang keluar saat kehamilan adalah hal yang normal. Ada kalanya keputihan bagi ibu hamil perlu diwaspadai. Ibu hamil hendaknya bisa membedakan mana keputihan yang alami/ tidak berbahaya dan mana keputihan patologis yang perlu diwaspadai.

Beberapa gejala dari keputihan yang tidak normal antara lain memiliki ciri seperti berbau busuk, berwarna, menimbulkan rasa sakit/ nyeri, dan menimbulkan rasa panas.

Bahaya Keputihan Patologis/ Tidak Normal Saat Hamil

# Lahir prematur/ belum sempurna

Bakteri yang menjadi penyebab keputihan bisa menyebabkan bayi lahir prematur Bayi dikatakan lahir prematur ketika bayi lahir sebelum genap berusia 38 minggu.  Bayi yang lahir prematur memiliki perkembangan organ yang belum sempurna.

# Ketuban pecah sebelum waktunya

Biasanya, ketuban pecah terjadi saat-saat menjelang persalinan. Akan tetapi pada ibu hamil yang mengalami keputihan patologis bisa mengalami ketuban pecah sebelum saatnya. Akibatnya, akan terjadi waktu persalinan yang lebih cepat dan berisiko melahirkan bayi prematur.

# Kontraksi dini

Kontraksi adalah salah satu tanda-tanda akan melahirkan. Saat kontraksi dini, ibu hamil mengalami pegal-pegal serta  perut kencang dan mulas. Jika terjadi kondisi demikian, biasanya ibu hamil akan diberikan obat penguat kandungan agar janin tidak keguguran atau terlahir lebih awal.

# Menular kepada bayi

Keputihan yang dialami oleh ibu hamil bisa menular kepada bayi. Bayi yang berada di dalam rahim bisa mengalami keputihan. Beberapa ciri bayi yang terkena keputihan adalah bayi menangis  saat buang air kecil. Hal ini karena bayi mengalami sakit. Selain itu, bayi yang terkena keputihan juga mempunyai  vulva kemerahan.

# Kematian

Virus HPV yang menyebabkan keputihan bisa mengakibatkan berbagai kondisi yang merugikan pada bayi. Bayi yang ada dalam kandungan bisa terganggu pernafasannya  dan sistem pencernaannya. Selain itu, bisa juga menyebabkan kematian.

Cara Mengatasi Keputihan


# Menjaga kebersihan organ intim

Cara membersihkan vagina adalah dengan membilas vagina dari vulva ke anus atau dari arah depan menuju belakang. Hal ini dilakukan agar kuman dari anus tidak menempel di vagina.

Selain itu, berhati-hatilah menggunakan produk pembersih area kewanitaan. Keasaman atau pH sabun yang digunakan kadang tidak sesuai dengan keadaan vagina. Sebenarnya, menggunakan air bersih sebagai pembersih vagina sudah lebih dari cukup dan lebih aman.

# Menggunakan celana dalam berbahan katun

Keunggulan dari celana berbahan katun adalah nyaman dipakai dan mudah menyerap keringat. Hal itu menjaga kondisi vagina agar tidak lembab. Hindari memakai celana berbahan nilon karena panas sehingga membuat kuman berkembang biak di vagina.

# Menggunakan pakaian yang longgar

Dalam keseharian, pergunakanlah pakaian yang longgar dan agar udara bisa keluar masuk dengan mudah. Sirkulasi meminimalisir perkembangan bakteri.

# Hindari berendam di air hangat

Berendam di air hangat menimbulkan perasaan yang nyaman bagi tubuh. Akan tetapi ini tidak terlalu baik buat kesehatan organ kewanitaan. Air hangat membuat jamur dan bakteri berkembang lebih cepat.

# Hindari stress

Tekanan psikologis dapat memicu keputihan. Ketika stress, hormon di dalam tubuh akan meningkat sehingga menyebabkan keluarnya cairan dari organ intim Anda.

Jika Anda adalah wanita terlebih lagi sedang hamil, maka Anda perlu lebih memperhatikan dan berhati-hati terhadap kesehatan organ kewanitaan Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar